PWRI Kawal Terbitnya PERPRES NO 28 THN 2017 Sampai Bisa di Implementasikan

Ketua Umum PWRI Suriyanto PD MH SH MKN.

Loading

Ketua Umum PWRI Suriyanto PD MH SH MKN.

 

JAKARTA,-LiterasiDepokNews

Terbitnya PERPRES NO 28 THN 2017 diapresiasi banyak pihak, karena untuk kondisi saat ini, melalui pendidikan karakter, akan mendorong anak untuk tumbuh dan berkembang tanpa mencerabut akar budaya luhur bangsa ini yang telah lekat sebelumnya.

 

Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI), akan mengawal terbitnya Perpres No. 87, Tahun 2017 tersebut, berkaitan tentang Penguatan Pendidikan Karakter dengan melakukan sosialisasi, sehingga bisa diimplementasikan dengan baik. Pandangan tersebut disampaikan Ketua Umum Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI), Suriyanto PD, di Jakarta, Jumat, 08/09/2017.

 

Ketua Umum PWRI Suriyanto, mengapresiasi langkah Presiden tersebut, karena menurutnya, anak-anak saat ini telah kehilangan rujukan nilai, sering mengesampingkan etika dalam berperilaku.“ Dengan ditekennya Perpres No. 87, tahun 2017 ini, oleh Presiden Jokowi diharapkan bisa memberi angin sejuk untuk membangun kembali karakter anak-anak kita.

 

“Patut kita sadari bersama, bahwa teror budaya saat ini turut mendorong hancurnya karakter anak-anak. Teror budaya yang saya maksud, bisa melalui tayangan televisi, pemanfaatan media sosial yang tidak pada tempatnya, yang tidak sesuai dengan akar budaya luhur bangsa ini,” kata Suriyanto.

 

Sementara itu, Pengamat Pendidikan sekaligus Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bidang Pendidikan, Retno Listyarti mengatakan, bahwa Perpres ini bukan sekedar menghilangkan polemik tentang jumlah hari masuk sekolah, tetapi juga sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan anak .

Menurut Retno, membangun karakter di sekolah, berarti membangun budaya di sekolah. Bila membangun budaya di sekolah, berarti semuanya harus berubah.“ Kalau kita melihat Ki Hajar Dewantara, ini menyatakan kalau tempat terbaik untuk mengembangkan karakter memang di sekolah, dimana anak-anak berbagai karakter dari rumah itu akan mendapatkan satu karakter yang sama di sekolah, dan karakter ini, karakter positif,” Kata Retno di Jakarta, Kamis, 7/9/2017, seperti dikutip liputan6.com.(Rahmat/Literasidepoknews)**.

Exit mobile version