*PPDB SMA negeri di Depok, orangtua siswa keluhkan transparansi kuota penerimaan*

Loading

Deden Spd Wakil kepala sekolah SMAN 1 Depok dan suasana saat pendaftaran,rabu 5/7/2017,(Gatot Literasi).

Literasidepoknews

Rabu, 5 Juli 2017

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk tingkat Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di hari ketiga penerimaan mulai menuai keluhan dan protes dari orangtua murid.  Banyak diantara orangtua mempersoalkan tidak sinkron nya total kuota dengan total penerimaan murid baru, dan hal ini merata ketidak sinkronan di semua SMA Negeri yang ada di Kota Depok.
Sebagai contoh, total di SMA Negeri 1 194 siswa sementara total penerimaan di SMA Negeri 1 berjumlah 178 siswa, terdapat selisih 16 bangku.

Tak ayal ketidak sinkronan kuota tersebut menuai protes dari orangtua siswa yang mendaftar di SMA Negeri 1 Depok,  adalah Aham orangtua siswa yang anaknya mendaftar di SMA Negeri 1 depok, dirinya mempertanyakan ketidak sinkronan total kuota dengan penerimaan siswa tersebut.
“kita hanya mempertanyakan kenapa ada perbedaan dari jumlah kuota, dari 194 siswa menjadi 178 siswa, ada selisih 16 bangku loh” kata Aham bersemangat.
Dirinya dan orangtua siswa pendaftar lainnya menjadi bertanya tanya, “wajarlah kalau kami orangtua siswa pendaftar bertanya tentang hal tersebut, ketidak sinkronan tersebut apa karena system komputernya yang terganggu atau human error atau adanya unsur lainnya” imbuhnya tanpa menjelaskan unsur lain apa yang dimaksud pada awak LDN yang datang memantau langsung PPDB di SMA Negeri 1 Depok, rabu 5 Juli 2017.

Sementara, Deden, Spd selaku Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Depok bidang Humas,  yang menjadi penanggung jawab keluhan dan pengaduaan pada PPDB di SMA Negeri 1 Depok mengatakan, “mungkin terjadi kesalahan pada IT nya, tadi saya sudah arahkan untuk para orangtua siswa pendaftar bertanya kepada bidang IT, kalau unsur lain, apalagi yang negatif, saya pastikan tidak ada, PPDB terbuka dan online, tidak ada siswa titipan, semua harus sesuai dengan aturan yang telah digariskan, kami sangat terbuka” kata Deden
Dirinya juga mengatakan bahwa kami dan semua SMA Negeri di Depok akan melayani dan menerima semua pendaftar sepanjang sesuai dengan aturan yang ada.
Lalu lanjutnya, “saya sarankan agar orangtua siswa pendaftar juga mempertimbangkan letak tempat tinggal dan sekolah yang dipilih, karena saat ini selain nilai NEM juga diberlakukan nilai skor yang diperoleh dari jauh-dekatnya tempat tinggal siswa dengan sekolah pilihannya, kalau dekat dengan sekolah skor nya tinggi dan diakumulasikan dengan NEM” terang Deden.

Pasing Nem terendah dan tertinggi

                  Istimewa

Terkait dengan diberlakukannya nilai skor sebagai komponen tambahan selain nilai NEM pada PPDB kali ini, beberapa orangtua siswa pendaftar menyayangkan minimnya sosialisasi terkait hal tersebut.

Sebagai bahan pertimbangan, sebelum mendaftarkan anak ke suatu sekolah pilihan ada baik nya mempertimbangkan  NEM terendah dan tertinggi yang diterima di sekolah tersebut, dan pasing great NEM terendah dan tertinggi setiap hari berubah, sebagai contoh untuk SMA Negeri 1 Depok, NEM Terendah :364.00
Tertinggi : 389.50.(Gatot Literasi).

Editor ; Rahmat Budianto)

Exit mobile version