Makna Isro Mi’raj dalam perspektif sesungguhnya bagi generasi Z, apa yang harus dipersiapkan?

Makna Isro Mi’raj dalam perspektif sesungguhnya bagi generasi Z, apa yang harus dipersiapkan?

Oleh : Rahmat Budianto

Peristiwa Isro Mi’raj merupakan sebuah peristiwa yang sangat besar dan amat penting yang telah di alami oleh baginda Nabi Muhamad SAW sebagai salah satu mukzijat merupakan bukti kerasulan beliau dimana pada malam peristiwa Isro Miroj Rasulullah SAW mendapatkan perintah secara langsung dari Allah SWT untuk melaksanakan shalat 5 waktu yang awalnya diperintahkan 50 waktu lalu berkurang menjadi lima 5 waktu sehari semalam .

Peringatan Isro Miroj yang diperingati oleh kaum muslimin pada setiap majelis baik di mushala ataupun di masjid masjid dan komunitas majelis taklim yang berada di setiap pelosok baik di kota ataupun di pedesaan di negri kita tercinta sudah semestinya dijadikan sebagai sebuah momentum perubahan bagi setiap diri insan beriman ke arah yang lebih baik , dengan makna yang lebih luas baik secara lahir maupun batin di dalam sendi kehidupan.

Lalu sebenarnya apa yang mesti kita lakukan bagi sahabat generasi Z dalam mempersiapkan diri untuk melaksanakan perubahan pada diri pribadi baik secara lahir maupun batin ?, Sesuai dalam firman Allah didalam Alquran surat Al’ Asr ayat 3 juz 30, dilansir dari laman kalam indonesia yang berbunyi

اِلَّا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوۡا بِالۡحَقِّ ۙ وَتَوَاصَوۡا بِالصَّبۡرِ

Il lal laziina aamanu wa ‘amilus saali haati wa tawa saw bil haqqi wa tawa saw bis sabr

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.

“Semua manusia rugi, kecuali orang-orang yang beriman dengan sejati dan mengerjakan kebajikan sesuai ketentuan syariat dengan penuh keikhlasan, serta saling menasihati satu sama lain dengan baik dan bijaksana untuk memegang teguh kebenaran sebagaimana diajarkan oleh agama dan saling menasihati untuk kesabaran dalam melaksanakan kewajiban agama, menjauhi larangan, menghadapi musibah, dan menjalani kehidupan.”

Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa jika manusia tidak mau hidupnya merugi, maka ia harus beriman kepada-Nya, melaksanakan ibadah sebagaimana yang diperintahkannya, berbuat baik untuk dirinya sendiri, dan berusaha menimbulkan manfaat kepada orang lain.

Di samping beriman dan beramal saleh, mereka harus saling nasihat-menasihati untuk menaati kebenaran dan tetap berlaku sabar, menjauhi perbuatan maksiat yang setiap orang cenderung kepadanya, karena dorongan hawa nafsunya. sumber: kemenag.go.id

Pertama yang harus di lakukan bagi sahabat generasi Z adalah mempersiapkan diri dengan niat dan tekad yang sepenuhnya dengan menyadari bahwa apa yang telah kita lakukan selama ini masih banyak kekurangan kesalahan kekhilafan dan ke alpaan terhadap apa apa yang telah diperintahkan Allah dan Rasul nya.

Kedua bergaul dan berkumpul dengan orang orang yang beriman , “Perumpamaan kawan yang baik dan kawan yang buruk seperti seorang penjual minyak wangi dan seorang peniup Api , bergaul dengan seorang penjual minyak wangi maka akan mendapatkan aroma harumnya, begitupun bergaul dengan peniup api pasti akan mendapatkan hawa panas nya .

Ketiga Perdalam ilmu agama islam yang benar belajar dari ahlinya mohon agar di tuntun bagaiman cara untuk membersihkan hati agar mendapatkan ketenangan jiwa .

Keempat selalu bangkit dari keadaan yang membuat kita lemah dan jangan pernah menyerah untuk memperbaiki diri .

Kelima selalu bersyukur dan mohon ampun kepada Allah SWT serta selalu ingat berdzikir kepadanya dan berjuang terus menerus untuk melaksanakan mengaktualisasikan apa apa yang telah kita pelajari dalam keseharian.

Semoga bermanfaat : Wallahul Muwaffiq ila Aqwamit Tharieq. Senin 12 Februari 2024.

Exit mobile version