Berbeda Pilihan Caleg, Berujung Pada Pemindahan Makam Kakek dan Cucu

 mendukung salah satu Caleg, Pihak keluarga memindahkan makam Siti Aisyah Hamzah dan Masri Dunggio, Sabtu (12/1/2019). Foto: Lukman Polimengo - Nusanews

Tak mendukung salah satu Caleg, Pihak keluarga memindahkan makam Siti Aisyah Hamzah dan Masri Dunggio, Sabtu (12/1/2019). Foto: Lukman Polimengo – Nusanews

LiterasiIndonesiaNews
Gorontalo –

Kesadaran dalam berpolitik bagi masyarakat awam masih sangat rendah, entah apa yang ada dibenak seorang warga hingga tega harus membongkar makam keluarganya hanya gegara berbeda pilihan terkait pemilu 17 April mendatang . Hanya gara-gara berbeda pilihan dua makam yang masih keluarga harus dibongkar untuk dipindahkan ke tempat lain. Peristiwa ini sungguh miris, menunjukkan bahwa tingkat kesadaran dalam berdemokrasi dengan saling menghargai perbedaan pilihan masih sangat rendah.

Seperti yang diberitakan Strategi.co.id

Karena perbedaan pilihan itu pulalah, makam Musri Dunggio yang sudah dikubur selama 26 tahun, dan makam cucunya Siti Aisyah Hamsah, yang berada di Dusun II, Desa Toto Selatan, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolanggo, Gorontalo, harus rela dibongkar, pada Sabtu (12/1/2019) kemarin.

Makam tersebut berada persis di belakang rumah warga bernama Awono, dan dipindahkan oleh ahli warisnya setelah terjadi selisih paham dengan pemilik lahan, yang tak lain masih sepupu almarhum.

Perselisihan tersebut terjadi karena dipicu perbedaan politik caleg DPRD Kabupaten Bone Bolanggo, dimana Awono memiliki ikatan keluarga dengan caleg tersebut. Awono meminta agar caleg atas nama Naini dari Partai Nasdem, yang merupakan kerabatnya dipilih dalam Pemilu mendatang.

Persoalan menjadi mengemuka, ketika Abdul Salam Pamontolo dari keluarga almarhum mengaku diancam, kalau keluarga almarhum tidak memilih caleg tersebut, maka silakan makam dibongkar dan tidak boleh dari keluarga Abdul Salam bisa dikubur di situ.

Awalnya, agar persoalan tidak semakin melebar, polisi dan aparat pemerintahan desa mencoba melakukan mediasi, namun tetap menemui jalan buntu, sehingga makam Musri Dunggio dan cucunya tetap dibongkar oleh pihak ahli waris dan dipindahkan ke tempat lain.

( Zul/red )

Exit mobile version