Foto : Mr Bambang utomo.(Istimewa).
Oleh : Sultan Patrakusumah VIII
LiterasiIndonesiaNews
Berdasarkan nara sumber yang jelas Mr Bambang Utomo( grantor) saat ini terjadinya keterpurukan ekonomi dan keuangan diawali dengan cara yang salah yaitu penempatan dan pembagian devisa ditiap negara bukan dilakukan oleh kebijakan pemilik atau grantor tetapi dilakukan dan dibagikan oleh para konspirasi yang merampas semua uang kepemilikan grantor yang dicetak di Australia 1997.1999.2001.
Berdasarkan ketetapan hukum untuk mengisi roda pemerintahan tiap negara dan untuk kesejahteraan rakyat secara menyeluruh di dunia . Dengan perjanjian 30 tahun kembalinya kebijakan Dolar ke Rupiah tetapi sayangnya yang seharusnya rupiah menjadi nilai tukar kebijakan tidak bisa dilaksanakan karna adanya perampokan atau perampasan yang dilakukan satu kelompok konspirasi pada saat itu. Semua rakyat dan pejabat dunia harus tahu dan harus menyelesaikan permasalahan ini demi kebaikan bangsa dan negara masing masing .
Dalam hal ini siapa yang patut diminta pertangung jawaban atau keterangan yaitu para pejabat negara yang berkuasa pada saat itu mulai panglima TNI kepala BIN. KAPOLRI Mentri keuangan GUBERNUR BANK INDONESIA MENLU KASAD KASAU KASAL dan semua pejabat yang terkait 1997.1999.2001 disinilah semua permasalahan akan terbuka ,dalam hal ini saya minta kepada para penegak hukum dunia harus segera melakukan tindakan hukum kepada semua konspirasi yang terkait permasalahan itu karna keuangan adalah sesuatu yang paling Fatal sebagai alat tukar ditiap negara .
Maka untuk menghentikan semua sandiwara ditiap negara hanya apa bila masalah keuangan bisa dituntaskan dan kembali pada payung hukum yang benar dan semua pelaku kejahatan dari semua negara yang ikut bermain dalam melakukan penyalahgunaan uang tersebut yang dirampok dari pemiliknya yaitu Mr Bambang Utomo, bukti hukum dan kepemilikan ada didalam dokumen phoenix. Adapun Fotokopi semua bukti kepemilikan untuk menindaklanjuti sudah diserahkan oleh grantor Mr Bambang utomo tgl 6 nopember 2017 disaksikan H.SURYO adik dari sultan Hamengkubuono Yogyakarta dirumah kediaman grantor di Pesona Merapi kaliurang Yogyakarta semasa jendral Gatot masih menjabat panglima TNI .saya bicara dan buka masalah ini karna sudah lebih dari satu tahun tidak ada tindak lanjut . Dan saya pun dalam hal ini merasa prihatin atas penghentian jendral Gatot dari jabatan panglima saat itu, menurut saya belum saatnya.
Ada apa dibalik itu semua tentu pendapat dan praduga saya ada konspirasi baru yang terjadi dalam pemerintahan . Masalah ini harus dikupas tuntas dan dibuka demi memperbaiki tatanan ekonomi politik budaya keamanan dan pertahanan semua negara. Dan saya ingatkan kepada semua negara. NEGARA MERDEKA DAN NEGARA BERDAULAT ADALAH NEGARA YANG MEMILIKI NILAI TUKAR. Sebagai contoh ,ada apa degan Eropa semua negara alat tukarnya harus bersatu dengan YURO dan kenapa beberapa matauang dinegara negara lain tidak memiliki nilai tukar, ada akibat pasti ada sebab begitu juga rupiah yang seharusnya sudah menjadi alat tukar kebijakan atau alat tukar penyeimbang sampai hari ini tidak bisa dilakukan karna semua uang yang beredar menurut grantor dilakukan secara ilegal dan kemufakatan jahat para konspirasi dunia pada saat itu ditambah setiap negara terkena pemalsuan dokumen yang membuat semakin jauh dari aturan yang sebenarnya dimana semua negara telah melakukan percetakan uang tanpa perijinan yang jelas mulai lisensi jaminan yang benar . Dalam hal ini saya bicara berdasarkan nara sumber Mr Bambang Utomo pemilik dokumen phoenix dan pemilik 7 rekening yang berada di UBS yang selama ini dilakukan treding oleh setiap bank central tanpa ijin dari pemiliknya dan semua trit dari hasil semua treding tidak pernah disetorkan kepada pemiliknya selama 21tahun .
Sekali lagi saya minta kepada aparatur negara untuk menindak semua pelaku kejahatan keuangan dunia karena menurut Mr Bambang kejahatan yang dilakukan mereka sudah lebih dari kejahatan perang karna meyengsarakan semua rakyat dan semua negara diracuni dengan keuangan yang tidak legal, terutama dalam mengisi devisa sebagai alat jamin cetak alat tukar masing masing negara sampai saat ini .
Dalam hal ini saya minta aparatur hukum dunia menindak semua pelaku kejahatan yang menyebabkan semua negara terjebak dalam sistem multi ilegal global . Demikian .
(RahmatLDN/red).