LiterasiDepokNews
Yayasan Uswatun Hasanah ini bermula dari kepedulian melihat anak yang kurang mampu, anak anak yatim dhuafa yang memang membutuhkan bantuan dalam pendidikan.
Ketua Yayasan Uswatun Hasanah Dra Hj Zaenabun M.M mengemukakan,”Yayasan ini berdiri pada bulan Desember 2006 di mana saat itu kami baru memiliki 40 orang itu pun anak yatim dan yatim piatu mereka dari wilayah sekitar depok sampai ke wilayah bogor. Pada waktu tahun 2006 kami belum memiliki sekolah jadi amak anak SD SMP dan SMK kita sekolahkan sekolah umum di sekitar,” ujar Bu Hj Zaenabun
Yayasan Uswatun Hasanah menggelar Maulid Nabi Muhammad SAW dalam perannya guna meningkatkan rasa cinta kepada Nabi Muhammadiyah SAW, Kegiatan tersebut diikuti oleh masyarakat setempat serta seluruh guru dan santri/siswa siswi SMP dan SMK Tirta Jaya. Juga hadir Aiptu Tusmono Babinkamtibmas Polsek Sukmajaya. diadakan di lapangan sekolah SMP SMK Tirtajaya Jl. Kp Parung Serab-Sukmajaya, Sabtu (24/2/2018).
Tahun 2007 pengurus yayasan membuat kotak amal yang ada di warung dan perusahaan retail lainnya. Di tahun 2012 berdirilah sekolah ini SMP dan SMK Tirtajaya dimana waktu itu siswanya hanya santri saja, berjalannya waktu di tahun 2015 bangunan ini sudah ada 3 lantai yang tadinya 2 lantai dan 3 ruangan saja. Dari modal Rp 100,- sampai Rp 200,- modal utama mendirikan yayasan sampai mendirikan sekolah ini,ungkap Hajah Zaenabun.
Awal program jika di bentuk pesantren belum tepat karena kalau pesantren itu mempunyai kurikulum pondok pesantren. Kalau kami menyebutnya Pondok Yatim Wa Dhuafa Baitul Aitam Wa Dhuafa, jadi bukan pesantren, kelasnya.
Di tambahkan Bu Hajah Zaenabun “Program yang disampaikan kepada anak anak ini yang pertama program pendidikan umum SMP SMK Tirtajaya. Kemudian untuk pondoknya kita mengajarkan tentang akhlaqul karimah lalu tahfidz (penghafal Al Qur’an) nya kami ajarkan mereka bagaimana belajar membaca dan memahami Al Quran dengan baik dan benar, tambahnya.
Kemudian seperti pondok yang lainnya kami juga mengajarkan kitab kitab meskipun tidak sebanyak seperti pesantren pesantren lainnya, menjadi da’i da’i itu program yang di utamakan pidato 3 bahasa di antaranya Bahasa Indonesia, Bahasa Arab dan Bahasa Inggris,jelas Hajah Zaenabun.
Santri santri yayasan pun tidak hanya dari depok saja yang mondok , dari wilayah Pekalongan, Tegal, Jonggol, Bogor dan dari Kepulauan Riau. Dari usia 5 tahun keluarga mereka titipkan di pondok ini, mulai dari anak itu tidak bisa apa apa dan dari belum sekolah. Kami menginginkan yang sudah tamat SD dan SMP janganlah pulang dulu ke keluarganya, harapannya mendidik sesuai dengan program pemerintah yaitu wajib belajar 12 tahun,”
Selain itu, Dra Hj Zaenabun M.M menambahkan, mengajak para santri/siswa untuk meneladani akhlak Rasulullah SAW di Era Globalisasi. “Hal itu sesuai dengan penegasan Rasulullah SAW sendiri, bahwa beliau diutus kepada umat manusia untuk menyempurnakan akhlak. Allah pun menegaskan di dalam Alquran, bahwa pada diri Rasulullah SAW terdapat contoh akhlak yang baik untuk diteladani oleh umatnya,” tuturnya.
Prestasi yang sudah santri santri dapatkan, sebagai penyumbang piala terbanyak dan piagam itu 90% dari pondok kami. Untuk prestasi di bidang agama kami sudah punya nama, terkait lomba lomba yang berkaitan dengan studi islam, MTQ, Hadroh dan Marawis kami selalu mendapatkan juara. Lebih sering kami menjadi juara umum, kami dapat piala dari bapak Wali Kota Depok Dr K.H Muhammad Idris M.A yang waktu itu temanya ANDAI AKU GUBERNUR JAWA BARAT santri kami yang menjadi juara 2 yang bertempat lombanya di Hotel Bumi Wiyata, Bahkan olah raganya pun banyaknya dari anak anak pondok kami.
Jika negara ini mau melindungi tokoh agama tidak hanya tokoh agama islam saja, tetapi tokoh agama yang lainnya juga di lindungi. Insya allah negara kita akan aman, tentram seperti harapan kita juga menjadi negara yang baldatun, thoyibatun wa robbun ghofur.” tutup bu haji dan melanjutkan acara nya.
Peringatan Maulid Nabi tersebut pun diisi dengan tausiyah oleh Habib Abu Bakar Bin Salim Bin Hud Al Athos, Habib Zakiy Bin Abdurahman Alaydrus, Ustadzah Hababah Rosyidah Binti Sholeh.
Salah satu penceramah Habib Abu Bakar Bin Salim Bin Hud Al Athos mengajak para santri/siswa siswi yang hadir untuk sama-sama melantunkan sholawat kepada Rasulullah SAW dan mengajak untuk mengerjakan ibadah sholat 5 waktu.
Penulis : Ary Jr
Editor : Rahmat Budianto