Presiden Jokowi buka Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK)

Loading

Literasidepoknews,
7/2/2018

Bojongsari, Depok,

Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2018 di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jalan Raya Ciputat Parung, Bojongsari, Sawangan, Depok, Jawa Barat, Selasa, (06/02/2018).

Diawal sambutannya Presiden menegaskan bahwa kemajuan sebuah negara tidak ditentukan oleh seberapa banyak sumber daya alam (SDA) yang dimiliki oleh suatu negara, melainkan sumber daya manusia (SDM) yang dapat membuat suatu negara menjadi maju.

“Pada intinya yang memajukan sebuah negara adalah SDM nya, dan ini berada pada tanggung jawab yang besar sekali bapak ibu saudara yang ada disini,” kata Jokowi saat menyampaikan pidato di acara RNPK 2018.

Saat ini kata dia, bangsa Indonesia terlalu sering mengagung-agungkan kekayaan alam yang ada di Indonesia. Padahal sambungnya, kekayaan SDA tidak bisa menjamin kesejahteraan kesuksesasan sebuah bangsa.

“Kita syukuri ya harus, tapi ini tidak menjamin itu (kesejahteraan) hati-hati dengan pernyataan (mengagungkan SDA) yang sudah-sudah,” tuturnya.

Menurut Presiden, banyak negara-negara maju yang tidak memiliki banyak kekayaan alam namun dapat menjadi sebuah negara yang maju. Sebaliknya banyak negara yang memikiki kekayaan alam namun berada pada wilayah kemiskinan.

“Lihat saja banyak negara-negara yang tidak memiliki SDA alamnya keras namun lebih maju. Namun sebaliknya lihat saja alamnya kaya raya kaya tambang kaya minyak, kaya gas, justru di jurang kemiskinan bahkan konflik saudara,” singgung Jokowi.

Selain SDM, lanjut Jokowi, stabilitas sosial dan politik, managemen pemerintahan, kepemimpinan, dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kreatifitas dan inovasi suatu bangsa, juga menjadi faktor penentu dalam kemajuan sebuah negara.

“Jadi negara yang maju memenangkan kompetisi, berada pada titik-titik tadi. Disinilah posisi penting pendidikan yang membangun watak kita, yang mengajarkan kejujuran, yang mengajarkan kebersamaan, mengajarkan kesantunan, mengajarkan nilai nilai dan budi pekerti terhadap anak kita,” paparnya.

Dalam pembukaan RNPK ini, Jokowi didampingi Menteri Pendidikan Muhadjir Effendi, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Adapun peserta RNPK 2018 berasal dari berbagai unsur antara lain, Kepala Dinas Pendidikan kab/kota/provinsi, Kepala Dinas Kebudayaan kab/kota/provinsi, perwakilan organisasi masyarakat bidang pendidikan dan kebudayaan, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemendikbud, hingga Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) dari berbagai Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).

 

 

 

*Di RNPK, wakil Presiden doakan guru yang tewas ditangan muridnya*

 

Literasidepoknews
7/2/2018,

Bojongsari, Depok,

Setelah sehari sebelumnya, Presiden Jokowi membuka Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2018, hari ini giliran Wakil Presiden Jusuf Kalla, menyampaikan sambutannya pada para peserta RNPK.

JK menyesalkan
tewasnya seorang guru yang dianiaya muridnya di Sampang, Madura. JK mengirimkan doa untuk guru tersebut.

“Mari kita menyampaikan doa kepada seorang guru di Madura yang telah berjuang untuk bangsa dan negara, walaupun sudah berjuang, ada musibah yang harus dialami dari seorang muridnya sendiri,” kata Wakil Presiden mengawali sambutannya pada acara Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2018 di Pusdiklat Kemendikbud, Serua Bojongsari, Depok, Rabu (7/2/2018).

JK kemudian bicara, betapa mulianya seorang guru. Dia menyebut falsaah kampung halamannya dalam memuliakan guru.

“Kalau dulu di kampung halaman saya ada falsafah, mencela atap rumah guru pun tidak boleh apa lagi melawan guru,” kata JK.

JK berharap kasus murid menganiaya gurunya di Sampang tidak terulang. Semua pihak diminta terlibat dalam memajukan pendidikan.

“Kalau kita mau memajukan pendidikan, kita berbicara ke depan. Kita mempelajari sejarah bagaimana kita lebih baik ke depan,” kata JK serius.(Gatot).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *