Manna HKBP Pasar Rebo dan Komnas Perlidungan Anak ; MEMBANGUN GENERASI PLATINUM BERKARAKTER

CIBUBUR, LDN – Keluarga masa kini adalah sebuah keluarga yang bertumbuh semakin kuat dan memfungsikan keluarga yang peduli dan solider terhafap irang lain. Oleh sebab itu pendidilan dan pengasuhan anak dalam keluarga harus lebih mengedepankan kepentingan terbaik anak dan harus betani berubah paradigma pola pengasuhan yang otoriter ke proses pendidikan pengasuhan yang dialogis dan partisipatif, demikian disampaikan Arist Merdeka Sirait Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak dalam acara Pembinaan Keluarga besar Paduan Suara MANNA HKBP Pasar Rebo di Cibubur Jakarta Minggu 12/11/2017.

Membangun generasi platinum yang berkarakter untuk mengantisipasi ancaman kejahatan terhadap anak harus dimulai dari tahapan-tahapan seperti keluarga masa kini harus mampu memahami keunikan perkembangan prilaku anak sehingga membuat pola pengasuhan anak dalam keluarga sesuai dengan karakter anak.

Kemudian langkah berikutnya adalah keluarga atau orangtua harus mampu menjangkau hati anak dalam mengembangkan perangkat strategis berbasis panggilan hati untuk memaksimalkan pertumbuhan anak.

Arist menambahkan, proses berikutnya adalah keluarga juga harus mampu memanfaatkan kekuatan interaksi spiritual dalam keluarga melalui ibadah dan mengembangkan spiritual dan moral yang lebih menekankan motivasi internal melalui pengembangan spritual dan moral.

Tahapan proses dialogis dan partisipatif dalam membangun keluarga yang ber
karakter dan jauh kari kekerasan, orangtua juga dituntut mampu mengelolah emosi dan mengindentifikasi strategi spesifik dan khusus untuk mengelolah kemarahan dan bentuk emosi lainnya pada anggota keluarga.

Yang tidak kalah pentingnya, dalam berinteraksi dengan anak dan sesama kuarga betapa juga dipentingkan meperkuat hubungan dalam kehidupan keluarga dengan membangun rasa hormat.

Hadir dalam pembinaan keluarga Punguan MANNA HKBP Pasar Rebo Jakarta Timur 30 orang peserta terdiri dari suami dan istri, membahas dan membekali keluarga untuk mampu membangun keluarga sebagai generasi platinum yang berkarakter.

Tunuan dari pembinaan ini adalah untuk mengantisipasi dan menangkal berbagai bentuk kekerarasan terhadap anak dan menolak segala macam paham-paham radikalisme dan rasa kebencian.

Proses pembinaan terhadap anak dengan menggunakan diskusi partisipatif terasa mendapat antusias peserta sebab terasa menyentuh pola-pola pengasuhan yang telah dilakukan, paling tidak saling koreksi dan berefleksi terhadap proses pendidikan keluarga yang selama ibi sudah pernah terjadi.

Diakhir acara yang diselingi dengan bernyanyi dan berjoget bersama, Arist Merdeka Sirait dalam “closing statement” nya, menekankan menjadikan keluarga satu (oneness family) adalah tempat yang paling aman (green house) bagi pengasuhan utama agar anak menjadi generasi yang berkarakter dan bebas dari kekerasan.

Sebagai pesan moral dari pembinaan keluarga yang akan dilaksanakan secara tematik sekali dal tiga bulan adalah menjadikan keluarga sebagai pusat pembentukan karakter, pusat ibadah, pusat produktivitas keluarga dan sebagai pusat perkembangan individu yang menghargai perbedaan. Karena perbedaan dipahami sebagai ciptaan Tuhan, demikian closing statement yang disampaikan Arist.(red).

Exit mobile version