Setelah Ada IKN Hidup di Jakarta Sedikit Lebih Tenang?
Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan konsep ibu kota nasional menjadi sebuah pilihan solusi dalam menghadapi berbagai macam tantangan baik secara global , nasional atau pun internasional seperti yang telah dipaparkan oleh direktur otoritas perencanaan IKN Bambang Susantono pada kegiatan seminar peringatan HPN 2024 di kawasan Ancol Jakarta , Sabtu (17/2) 2024.
Jakarta pernah sempat ramai di isyukan bahwa Jakarta akan tenggelam bukan hanya ramai di beritakan oleh media akan tetapi ramai juga dikalangan paranormal dan kalangan tertentu yang diduga mungkin saja memiliki kepentingan politik.
Padahal kawasan yang diprediksi akan tenggelam hanya di kawasan pantai Jakarta bagian utara seperti di Pluit dan Kawasan Marina dan sekitarnya pasalnya wilayah tersebut adalah daerah reklamasi yang di prediksi bahwa tanah pada wilayah tersebut sudah pasti mengalami penurunan, sementara itu guna mengantisipasi, pemerintah telah membangun Tanggul setinggi 4 meter pada kawasan tersebut .
Dalam pemaparannya Bambang Susantono Direktur Otoritas Pembangunan IKN dari Kementerian menggambarkan secara rinci terkait kawasan IKN yang luasnya empat kali lebih luas dari kota Jakarta yang artinya Kawasan IKN di Kalimantan lebih luas 65% dari Jakarta yang hanya sekitar 35% luas wilayahnya, dengan sistem pengembangan secara modern dan cangih mengedepankan konsep wilayah green city di mana hutan lebih dominan di munculkan ketimbang penampakan gedung gedungnya menurut nya design arsitektur nya di buat oleh Ridwan Kamil.
Konsep ini di yakini akan mampu menekan polusi udara samai 0% selain itu fasilitas pemerintah dan sektor swasta semua lengkap tersedia di IKN mulai dari sektor infra struktur sampai kepada pelayanan ekonomi dan jasa semua di rancang sedemikian rupa untuk memberikan akses semudah mudah nya bagi masyarakat lokal maupun investor asing tak terkecuali pelayanan hukum dan persiapan legal standing aturan perundangan yang akan diberlakukan pada Ibu Kota Nusantara tersebut .
Di gambarkan oleh Bambang bahwa IKN akan menjadi kota impian friendly city dan lovely city kota tercinta bagi masyarakat dan rakyat Indonesia dimana semua akses dan fasilitas ibu kota impian terlengkap akan ada disana , sebuah konsep global city yang di idam idamkan.
Investor asing mulai melirik dan masuk guna melakuan kerja sama degan pemerintah, di sebabkan telah melihat pembangunan tahap awal yang dinilai berhasil diperkirakan selesai pada 2024 tahun ini , pembangunan tersebut telah dimulai oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Semua leading sektor telah dipersiapkan dengan sebaik baiknya untuk memudahkan akses pada seluruh sektor termasuk dalam bidang kebudayaan dan lainnya.
Lalu bagaimanakah Jakarta setelah ada IKN, apakah hidup di Jakarta akan sedikit lebih tenang?, ini adalah sebuah pertanyaan yang mewakili masyarakat Jakarta yang saat ini berjumlah sedikitnya 30 juta orang.
Menurut Direktur Otoritas Perencanaan IKN bahwa kompetisi global secara nasional harus dilakukan, dan Jakarta akan tetap menjadi pusat bisnis dimana gubernur nya memiliki kewenangan setingkat dengan seorang menteri. Mengutip dari Sachaspear bahwa yang paling esensial adalah mengolah sumberdaya manusia nya .
Hal senada juga dikatakan oleh Agus Tamik Masik dan Asisten Ekbang DKI Dr Sri Haryati bahwa pemerintah DKI Jakarta pada seminar HPN 2024 telah melakukan persiapan dan berbagai upaya guna melakukan sinkronisasi dalam bidang konstruksi jasa dan sistem birokrasi kepada wilayah terdekat penyangga Jakarta di Jabodetabek dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan Jakarta sebagai kota centra Bisnis sesuai dengan pernyataan Presiden Republik Indonesia pada tahun 2019 bahwa Jakarta akan tetap menjadi prioritas pembangunan.
DKI memerlukan design sincronisasi RPJPD sesuai dengan RPJN di mana wilayah penyangga Jabodetabek dalam pembuatan peraturan tidak sama dengan Jakarta, pasalnya ini juga bisa menjadi penghambat proses sinkronisasi yang telah ditetapkan guna mempercepat kemajuan Jakarta dimana Jakarta sebagai tolok ukur kota nasional di mata dunia.
Dalam memasuki era Jakarta sebagai Global City diperlukan beberapa indikator dalam berbagai sektor, salah satunya adalah indikator pada sektor Bisnis activity, Human Capytal, Pusat Pelayanan Publik Jasa dan indikator sektor lainya. (Rahmat Budianto)