OPINI  

Darurat Sampah Vs Darurat Penyakit Hati

Loading

Darurat Sampah Vs Darurat Penyakit

Penulis :Nana Suryana Dosen IAILM Suryalaya

SumberLima.Com.- Sampah rumah saat ini telah menjadi persoalan serius yang harus segera diselesaikan. Tempat penampungan sampah pada beberapa wilayah sudah tidak sanggup menampungnya. Sampah di kota Bandung misalnya, perhari rata-rata 1.594, 18 ton. Sebuah kondisi yang sangat mengkhawatirkan.

Kalau tidak segera diselesaikan akan memberikan dampak negatif terhadap berbagai sisi kehidupan manusia.
Dari beberapa litelatur, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah seringkali mengacu kepada material sisa yang tidak diinginkan atau tidak bermanfaat bagi manusia setelah berakhirnya suatu kegiatan atau proses domestik.

Untuk buangan industri, material yang tidak diinginkan biasanya disebut dengan limbah industri. Berdasarkan sumbernya sampah terdiri dari, pertama Sampah alam yaitu sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.

Kedua sampah manusia yaitu sampah manusia hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang
disebabkan virus dan bakteri.

Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.

Ketiga sampah yaitu sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.

Keempat sampah limbah radioaktif yaitu sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup dan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih dilakukan).

Mengapa sampah menjadi persoalan penting yang harus ditangani? Karena sampah bisa menjadi penyebab timbulnya berbagai penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan sampah adalah sebagai berikut: Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).

Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.

Sampah beracun: Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.
Dalam konteks agama Islam, ada sampah yang menjadi sumber penyakit bagi kehidupan batin manusia.

Apakah itu? Penyakit hati. Penyakit hati sering diidentikkan dengan beberapa sifat buruk atau tingkah laku tercela (al-akhlaq al-mazmumah). Penyakit hati diantaranya adalah sikap sombong (takabur), iri hati, dendam, sumah, riya, dan lain sebaginya. Allah SWT sangat membenci sifat ini karena merupakan penyebab kekufuran.

Kita kadang lupa bahwa sejatinya kita tengah dihadapakan kepada kondisi darurat penyakit hati. Munculnya berbagai masalah dalam kehidupan, ketidakadilan, korupsi, hedonisme, pragmatisme, kapitalisme dan lain sebagainya, sumber utamanya adalah kondisi hati manusia yang masih dipenuhi dengan sifat-sifat jelak. Yang harus kita kelola dengan baik, bukan hanya persoalan sampah tetapi persoalan penyakit hati.

Bagaimana menata dan mengelola hati agar bersih dari segala penyakit? Kita rujuk sabda rasulullah SAW, sesungguhnya segala penyakit itu ada obatnya, dan obat penyakit hati adalah dzikir kepada Allah SWT. Sesungguhnya segala sesuatu itu ada alat pembersihnya, alat pembersih hati adalah dzikir kepada Allah SWT.

Oleh Nana Suryana