Foto : Jajaran Pengurus LDTQN masa bakti 2021-2026 pose bersama usai menerima SK Kepengurusan. (Dok SL)
Foto : Rahmat Budianto Jurnalis, Pemerhati Sosial, Pengamal Dan Pengurus LDTQN PP Suryalaya Kota Depok Bidang Kemitraan
“Peranan Lembaga Dakwah Thorikoh Qodiriyah Naqsyabandiyah Kota Depok Dalam Kemanfaatan dan Maslahat bagi pengamal Thorikoh Qodiriyah Naqsyabandiyah Pontren Suryalaya”
Oleh: Rahmat Budianto
DEPOK, sumberlima.com,- Sejak Menerima Surat Keputusan (SK) Kepengurusan pada tanggal 21/8/2021 lalu di masjid Nurul Asror Suryalaya Tasik Malaya LDTQN kota Depok yang diserahkan oleh ketua umum LDTQN PP Suryalaya Pusat Dr. Ahmad Kodir M.Si kepada Ketua LDTQN PP Suryalaya Kota Depok Dadang Nuryaman LC , MA beserta jajaran hingga dikukuhkan SK pengurusan Minggu,( 23/10/2022)pukul 10’00wib di Pesantren Darul Ulum Sawangan Depok yang baru lalu, lembaga dakwah ini tidak lepas dengan dinamika kepengurusan seperti layaknya organisasi kemasyarakatan lainnya, hal ini adalah wajar. Namun sangatlah disayangkan mengingat lembaga ini (LDTQN) adalah sebagai sarana berkhidmat yang diberikan oleh Pondok Pesantren Suryalaya dalam hal ini dewan ketua dan pembina LDTQN PP Suryalaya, secara hakekat pemberian dari (Guru Mursid Abah Anom ra. red) dalam memfasilitasi para ikhwan/t maupun murid TQN Pontren Suryalaya ataupun pengamalnya guna melaksanakan khidmat secara tertib aman dan nyaman ataupun secara semboyan “Amalkan Amankan Lestari kan” , Saat ini TQN Suryalaya telah bermetamorfosis menjadi sebuah lembaga dakwah yang diberi nama LDTQN PP Suryalaya dimana dengan adanya lembaga ini secara legal telah diakui dan dilindungi oleh undang-undang sebagai sebuh Lembaga organisasi kemasyarakan yang sah menurut hukum baik dalam negeri (Nasional) maupun secara internasional. Oleh sebab itu para pengamal ataupun ikhwan harus maksimal melaksanakan amaliahnya tanpa ragu baik Dzikir harian,mingguan, khataman(DKM), dimanapun dan kapanpun.
Terkait dengan dinamika Kepengurusan LDTQN kota depok saat ini jika kita perhatikan ada hal yang menarik untuk disikapi, agar lembaga ini benar benar menjadi sebuah wadah yang sangat bermanfaat bagi warga pengamal ldtqn itu sendiri maupun bagi masyarakat luas pada umumnya. Bahwa struktural kepengurusan harus sesuai dengan bidangnya dan memiliki kompetensi yang memadai, “Jangan sekedar menunjuk main tulis nama tanpa melihat kemampuan dan itikadnya” apalagi hanya karna “Suka dan tidak suka”, dalam melaksanakan khidmat kepada guru melalui wadah lembaga yang sama sama kita cintai Ini, Seorang Ketua tidak harus serta merta mencoret dan mengeluarkan seorang dari kepengurusan dengan menggunakan wewenangnya secara “Otoriter” akan tetapi gunakan perangkat atau elemen yang ada melalui musyawarah mufakat secara pendekatan persuasif kekeluargaan, agar tercapai tujuan utama dan visi misi lembaga sesuai AD/ART.
Layaknya seorang bayi yang baru lahir LDTQN kota Depok harus dikomandoi oleh seorang leader yang mengerti apa itu Ldtqn, peran pungsi dan visi misi tujuan dari lembaga itu sendiri dan yang mengendepankan sikap dari nilai-nilainya hasil dari amaliayah , Tanbih serta wejangan guru agung pangersa Hadrotusyeikh. Sesuai dengan ikrar doa yang selalu diucapkan “Ilaahii Anta maqshuudii wa Ridhoo Ka mathluubii A’thinii mahabbata Ka wa ma’rifata Ka. Semoga Manfaat.
