Zikir Tareqath Pondok Pesantren Suryalaya Perspektif Warga Islam Depok

Oleh : Rahmat Budianto Anggota Bidang Penelitian dan Pengembangan Lembaga Dakwah Thoreqot Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah Pontren Suryalaya Kota Madya Depok ( LDTQN Depok Raya)

“Tulisan ini berdasarkan hasil komunikasi dan tanya jawab antara penulis dengan sebagian warga masyarakat beragama Islam pada sebagian diwilayah Kota depok”

Literasidepoknews.com – Sebagian masyarakat kota depok yang beragama islam pada sebagian wilayah terlihat seperti merasa alergi saat mendengarkan kita berucap kalimat “Toreqhot” (Tareqath) , Apalagi orang yang mendengarnya saat kita mengucapkan kalimat tareqath, belum memahami yang sebenarnya apa itu tareqath, pada pemahaman yang mereka (sebagian orang yang awam) pahami tentang tareqath berdasarkan analisa dan kajian ibarat “Jauh panggang dari api”. Mereka masih bertahan dengan pengetahuan yang ada. Berdasarkan hal ini bisa ditarik kesimpulan bahwa tareqath dalam perspektif sebagian masyarakat yang beragama Islam di Kota Depok adalah hal yang dianggap biasa biasa saja atau bisa dikatakan kurang penting.

Pada umumnya masyarakat menengah kebawah yang beragama islam lebih akrab dengan kalimat Zikir yang menurut mereka bahwa zikir adalah mengucapkan kalimat seperti kalimat Subhanallah , Alhamdulillah , Allah Hu Akbar dan lain sebagainya , sedangkan kalimat zikir Laa ilaa Ha Ilallaah bagi mereka adalah kalimat zikir biasa seperti kalimat zikir yang disebutkan tadi . Menurut Pangersa Abah Anom RA Mursyid Kamil Mukamil, (TQN Pondok Pesantren Suryalaya) Tasik Malaya Jawa barat , *(Kitab Miftahus Sudhur dan lainnya) berdasarkan dalil dari Al-Qur’an dikatakan bahwa zikir ingat kepada Allah adalah pekerjaan yang agung sesuai perintah Allah SWT yang berbunyi faidzaa qodaitumu sholata fazkurullah yang artinya : Setelah engkau selesai mengerjakan shalat maka banyak banyaklah kamu Ingat kepada Allah, berdasarkan hadist nabi bahwa Ucapan Laa Ilaa Ha Ilallaah adalah ucapan yang paling utama dari ucapan yang lainnya. Sabda Nabi Muhamad SAW yang artinya , Ucapan yang paling utama yang aku ucapkan dan diucapkan (juga) oleh nabi nabi sebelum aku adalah Laa Ilaa Ha Illallah . dan Hadist yang berbunyi Abdollu Zikri Fa’ lam Anna Hu Laa Ilaa Ha illallaah .

Kembali kepada kalimat tareqath bahwasanya arti tareqath adalah cara (Metoda) tertentu yang menerangkan atau mengajarkan dan atau membimbing tentang sebuah cara bagaimana mengucapkan dengan benar dan agar tepat sasaran serta tempatnya . Terkait hal ini adalah zikir tareqath, atau bagaimana cara mengucapkan kalimat zikir Laa Ilaa Ha Ilallah yang benar sesuai tuntunan Rosululloh SAW agar menghasilkan faedah dan pahala yang lebih berbobot.

Harus kita perjelas bahwanya tareqath adalah sebuah “Cara” , yang dengan cara seperti yang telah dituntunkan oleh TQN Pontren Surya Laya melalui Abah Anom RA sebagai guru Mursyid yang Kamil mukamil, maka jika diucapkan dengan cara sebagaimana diterangkan dituntun beliau ataupun oleh wakil talqin dan para mubalignya maka kalimat zikir tersebut pastilah lebih besar faedah pahala dan bobotnya (pengalaman penulis).

Untuk hal tersebut terkait Thareqath Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah Pontren Suryalaya silahkan bertanya langsung dengan mendatangi ahlinya di Patapan Suryalaya Kejembaran Rahmaniyah Pondok Pesantren Suryalaya Tasik Malaya Jawabarat. Tulisan ini sebagai dasar untuk kajian yang lebih dalam lagi . Semoga bermanfaat .