DKR Geram Pasien Butuh Ambulan di Tolak , Roy Pangharapan Akan Layangkan surat ke Pemkot Depok

Foto : Pasien Ibu Jamilah akhirnya menggunakan mobil ambulan yayasan berbayar .

DEPOK-Sumberlima.com – Pasien butuh ambulan, ditolak oleh puskesmas Beji Timur, Kota Depok. Demikian dikatakan oleh Roy Pangharapan ketua Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Kota Depok kepada pers di Depok, Sabtu (14/5) Siang .

“Kami pertanyaan untuk apa itu mobil ambulan ada di puskesmas, tetapi tidak bisa menolong warga,” ujar Roy Pangharapan.

Di Ceritakan oleh Roy , Pasien Ibu Jamilah warga Beji, yang berobat ke Puskesmas Beji Timur dan didampingi oleh relawan DKR Kota Depok, ditolak mendapatkan pelayanan, dengan alasan bukan wewenang puskesmas Beji Timur melainkan Puskesmas Depok Utara yang berlokasi di Kelurahan Beji.

“Ya tadi pasien Ibu Jamilah dibawa oleh Ibu Amnah dan relawan DKR Kota Depok lainnya ke puskesmas Beji Timur, tapi oleh petugas diarahkan ke Puskesmas Beji, sesuai faskesnya. Padahal Puskesmas Beji tutup, libur lebaran,” kata Roy Pangharapan.

Lalu Bu Amnah meminta agar puskesmas bisa menolong untuk antar pasien ke RSUD, mengingat kondisi pasien tidak memungkinkan bila naik angkot.

“Ya relawan DKR sempet minta tolong agar puskesmas mau antar pasien menggunakan ambulan, tapi menolak dengan berbagai alasan,” keluh Roy Pangharapan.

Akhirnya untuk keselamatan pasien, relawan berusaha mencari ambulan sendiri, dengan resiko bayar.

“Alhamdulillah ada ambulan yayasan, bersedia antar pasien dengan membayar Rp.300.000, mengingat kondisi pasien yang perlu segera pertolongan,ujar Roy Pangharapan.

Atas kejadian ini,DKR mengaku sangat kecewa terhadap layanan puskesmas Beji Timur, Kota Depok dan akan melakukan protes keras kepada pemerintah Kota Depok.

“Kami terus terang sangat kecewa terhadap pelayanan Puskesmas Beji, yang sangat kaku terhadap SOP, dan tentu kami protes keras,” geram Roy Pangharapan.

Dalam waktu dekat, DKR akan melayang protes keras kepada pemerintah kota Depok atas pelayanan puskesmas tersebut.

“Senin kami layangkan surat ke Pemerintah Kota Depok dalam hal ini dinas kesehatan,” tutup Roy Pangharapan.

Sementara itu pihak puskesmas aat dikonfirmasi oleh redaksi lietrasidepoknews.com via pesan whastaap Sabtu (15/4) sore , Ketua PKM Beji Membantah hal tersebut, dikatakan nya bahwa Puskesmas tidak pernak menolak pasien, ataupun tidak memberikan pelayanan rujukan, tentu saja pelayanan yang sesuai prosedur. Termasuk penggunaan mobil ambulan. Mobil ambulan memang tersedia di puskesmas tapi ada prosedur penggunaannya. Untuk merujuk pasien menggunakan mobil ambulan perlu indikasi medis bahwa pasien perlu dirujuk. Pasien dalam kondisi stabil, dan didampingi tenaga kesehatan, RS tempat tujuan harus dipastikan sudah menyetujui kasus tsb. Tegas Dr Yuliani kepala PKM Beji

Di tambahkan Yuliani , Puskesmas beji tidak pernah membedakan atau menolak pasien tersebut dari wilayah mana, kalau memang memerlukan pelayanan ataupun rujukan, akan diberikan layanan sesuai fungsi puskesmas. Ucapnya .

Sementara itu Untuk kasus bu jamilah, pasien atas nama tersebut , paginya sudah ke RS GPI, dan disuruh rawat tapi pasien menolak dan pulang ke rumah. Lalu Sore datang ke puskesmas beji bersama kader dkr, minta langsung mengantar ke rs. Tentu saja petugas kami perlu memeriksa dulu, dan mencarikan RS yg bisa menerima rujukan tsb dan itu memerlukan waktu, keluarga pasien menerima dengan penjelasan petugas kami, tapi kader dkr yg tampaknya tidak puas dengan prosedur tsb. Saat kami mencarikan rujukan ke beberapa RS, blm juga dapat jawaban, ada ambulan yg dibawa kader dkr dan membawa pergi pasien tersebut , Pungkas nya. (Rahmat Budianto).

Penulis: Rahmat BudiantoEditor: Rahmat Budianto