Fenomena Manusia Silver di Jalan Margonda Depok

Loading

Depok, Literasidepoknews.com- Saat ini sering kita melihat dijalanan nampak beberapa orang yang dicat tubuhnya dengan cat warna perak membawa kardus atau kaleng , mereka di kenal dengan “Manusia Silver”. Menjadi suatu hal menarik sekaligus memprihatinkan, Pasalnya yang jadi manusia silver kebanyakan dari mereka adalah anak-anak usia sekolah , yang seharusnya di usia seperti mereka lazimnya adalah belajar dan bermain akan tetapi dibiarkan seakan dipaksa untuk mencari uang dengan cara seperti itu.
Wahyudin Sekretaris Jaringan Pengawas Kebijakan Publik (J.P.K.P) Kota Depok menyoroti fenomena ini kepada literasidepoknews.com saat di bincangi , Rabu (3/2) mengungkapkan keprihatinannya.

“Saya sangat prihatin melihat fenomena manusia silver di jalan Margonda tersebut , Saya melihat ini dengan mata kepala saya sendiri hampir dibeberapa wilayah bahkan dijalan raya margonda kota Depok banyak bermunculan fenomena ini. Depok yang dikenal sebagai Kota Layak Anak dan hampir di wilayah lingkungan yang ada di kota Depok sudah terbentuk Rw Ramah Anak namun belum bisa mengantisipasi supaya tidak menjamurnya manusia Silver ini , mereka berkeliaran di jalan- jalan utama kota Depok . Beber Wahyudin.

Di jelaskan wahyudin , “Saya berdialog langsung dengan salah satu Manusia Silver, bagi mereka mengecat tubuh dengan warna silver adalah hal yang biasa, dikarenakan nantinya masih bisa di bersihkan, dibilas atau dihilangkan dengan sabun saat mandi. Mereka mendapatkan uang minim 100rb sampai 200rb maksimal 6 jam. Dengan bermodal bubuk cat berwarna silver dari harga minim 12ribu.
Tapi mengapa di usia mereka yang masih dibawah umur, mereka lebih memilih mencari uang di jalan ketimbang menghabiskan waktu untuk bermain dan belajar. Walaupun kita tahu kondisi saat pandemic ini banyak masyarakat kesulitan ekonomi, hendaknya jangan sampai mengekploitasi anak yang masih dibawah umur untuk dipekerjakan. Dunia mereka belum waktunya mencari uang, masih banyak hal-hal positif yang bisa dilakukan dan dikerjakan. Tegas wahyudin, yang biasa di sapa Wahyu ini.

Di tambahkan Wahyudin , “Saya berharap pemerintahan kota Depok bisa “menertibkan” mereka, dalam artian mengedukasi, membina dan membimbing mereka bukan malah menangkapnya. Harapannya Agar mereka punya kehidupan yang lebih baik dan lebih layak seperti halnya icon Kota ini Kota Layak Anak dan bisa sejajar serta mendapat perhatian khusus agar mereka sama dengan anak-anak pada umumnya. tutup wahyu (Rahmatbudianto/LDN)