DEPOK JAYA, literasidepoknews.com – Diduga akibat hubungan arus pendek Sedikitnya 6 Unit rumah yang terletak di wilayah RT 01/RW 01 jalan jambu 7 kelurahan Depok jaya ludes dilalap si jago merah , tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut , kerugian ditaksir sekitar lebih dari 2 Milyard rupiah. Peristiwa terjadi hari Minggu (20/9/2020) sekira pukul 7’00 wib pagi.
Menurut Asqar Kustiwa ketua RW 01/01 kelurahan Depok Jaya , kepada awak media literasidepoknews.com dilokasi mengatakan, “Sekitar pukul 7’00 wib, pagi saya mendapat laporan via telpon bahwa rumah warga kami terjadi kebakaran”, sontak saya langsung ke lokasi bersama pak Bardi ketua PRANA kota Depok untuk membantu memadamkan api, usai ini kami segera mendata berapa jumlah warga dan kerugian yang di alami, sementara ini kerugian mungkin sekitar dua milyar lebih. Kata dia.
Menurut Bardi ketua PRANA kota Depok menambahkan , “Saya langsung menghubungi pihak terkait untuk meminta bantuan, sempat juga saya menghubungi pak Pradi Wakil walikota Depok “, dan beliau segera membantu tempat tinggal sementara untuk korban kebakaran ini, mungkin dengan dikontrakan rumah untuk 6 bulan kedepan , dan akan memberikan bantuan secukupnya untuk kebutuhan dari keluarga korban selama dalam penanganan. Ungkap Bardi kepada literasidepoknews.com.
“Awalnya sudah terlihat asap kecil dari rumah sebelah , kami mencoba mencari sumber asap yang kadang hilang” , saya tanya pemilik rumah sebelah , menurut pemilik rumah tidak ada apa apa , lalu dia pergi kepasar, selang satu jam baru nampak api semakin membesar , melihat itu kami segera bergegas mengemas surat surat rumah , menyelamatkan yang bisa kami bawa , tutur Efrida (65,thn) orang tua Mpok Yanti (Yuni) salah seorang yang rumahnya ikut ludes dilalap sijago merah, sambil menahan sedih. Minggu (20/9/2020) pukul 10’00. Wib
“Sebelum terjadi kebakaran ini dua hari lalu berturut turut anak saya yang nomor dua bermimpi”, kata ibu Efrida , anaknya dikunjungi almarhum bapak memberikan kerudung putih lalu pergi sambil tersenyum , saya hanya beranggapan bahwa itu kembang tidur saja, setelah dua hari terjadi peristiwa kebakaran ini, mungkin itu sebuah pertanda bahwa diri kami selamat dari peristiwa ini. Tutur ibu Efrida .
Ditambahkan oleh Efrida diri dan keluarganya menempati rumah tersebut sejak tahun 1986, dan berharap pemerintah segera mengulurkan bantuan dan memberikan solusi untuk kami korban kebakaran ini, “kami tidak memiliki pensiun dan mengandalkan bantuan dari anak anak kami, sedangkan suami sudah meninggal sejak beberapa tahun lalu” pungkas ibu Efrida. (R.budiLDN/Maya Karnilah)