Winardi Pengaku Imam Mahdi , Guru Padepokan Trisula Weda Tobat

Winardi pengaku imam Mahdi saat ucapkan kalimat tobat di hadapan MUI kota Depok dan di hadapan aparatur kecamatan serta Kapolsek sawangan dan Babinsa koramil Sawangan

Depok, LiterasiDepokNews.com-Padepokan Keluarga Besar Trisula Weda yang beralamat di perigi bedahan sawangan Depok bikin heboh warga Depok, pasalnya pemimpin padepokkan  menyebarkan undangan open house untuk hari raya  sekaligus memperkenalkan dirinya sebagai Sang Pembaharu yakni Imam Mahdi , hal itu spontan mendapat kecamanmasyarakat Depok dan sekitarnya. Winardi pengaku Imam Mahdi di Sawangan, dan sebagai guru padepokan Trisulaweda akhirnya tobat, Rabu (30/05/2019).

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok,  beserta kapolsek Sawangan , Babinsa dan aparatur kecamatan  melakukan klarifikasi dan mediasi kepada Winardi yang mengaku sebagai imam Mahdi. Mediasi berlangsung selama kurang lebih 3 jam di kantor Kecamatan Sawangan dan disaksikan oleh para masyarakat sekitar.

“Hasil musyawarah atau tabayun dari kami MUI, NU nu, dan lainnya bersama bapak Winardi (Pemimpin Padepokan Trisula Weda ) dengan muridnya, pada intinya bahwa setelah beliau menjelaskan terkait masalah Imam Mahdi tadi dengan beberapa alasan. Alhamdulillah beliau tadi sudah mengucap dua kalimat syahadat, terkait acara tersebut juga dibatalkan,” kata Ketua MUI Depok Kh. Dimyati Badruzzaman di kantor kecamatan Sawangan, Kamis (30/5).

Dalam mediasi itu Dimyati menjelaskan bahwa Winardi meminta maaf dan bertobat dan mengajak kepada seluruh pengikutinya untuk tidak menjalankan kegiatan tersebut dan tidak boleh ada aktifitas, baik mingguan atau bulanan.

“Terkait acara tersebut juga tidak diizinkan, tadi sudah dilarang oleh pihak camat dan kapolsek. Apabila terjadi lagi, maka forum juga akan melakukan sikap selanjutnya, Jelasnya.

Imam Mahdi adalah cucu dari keturunan Nabi Muhammad SAW yang menandakan akhir zaman. Sedangkan Winardi bukan dari keturunan Nabi Muhammad SAW sesuai Alquran dan Hadist nabi.

“Pak Winardi ini namanya pun jelas beda dengan nama Imam Mahdi, sesuai di kitab-kitab, maka kami sepakat untuk menyatakan bahwa ada orang yang tak lagi sesuai dengan ajaran hadis maka ini salah, keliru, dan tidak benar. Maka ini ajaran yang menyimpang. Kami meminta agar dia bertobat dan gelar Imam Mahdi agar ditinggalkan, dan muridnya agar meninggalkan karena tak sesuai dengan ajaran,” tegas Dimyati.

“Kalau beliau masih ngotot, maka akan menimbulkan potensi konflik khususnya di wilayah Sawangan,” tambahnya .

Pemimpin Padepokan Trisula Weda Winardi meminta maaf kepada umat Islam, ulama, tokoh agama, dan masyarakat Depok atas perbuatanya yang membuat resah.

“Di depan para ulama dan tokoh saya sudah berjanji apa yang sudah saya lakukan sementara ditutup, ditutup selamanya. Mohon maaf bilamana terjadi kesalahan dan ketidakstabilan di masyarakat,” pungkasnya.(Rahmat LDN).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *