Dr.Nessi Annisa Handari, Harapkan Media Cetak dan Online Ramah Terhadap Anak

Loading

LiterasiDepokNews.Com
DEPOK, LiterasiDepokNews.Com- Balaikota – usai berhasil meraih Predikat Kota Layak Anak (KLA) dua tahun berturut turut dalam kategori Nindya pada 2017 dan 2018 Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAMPK) Kota Depok terus berupaya melakukan pembenahan dan pembinaan guna mensukseskan program Kota Layak anak tahun berikutnya yang menjadi salah satu program unggulan dari Kota Depok. Disamping itu Dr. Nessi juga mengajak awak media untuk melindungi nama dan masa depan anak pelaku dan anak korban kekerasan dengan tidak menyebutkan inisial nya serta tidak menampilkan foto anak tersebut secara fullgar.
Kepala Dinas DPAPMK Dr.Nessi Annisa Handari mengharapkan peran serta media baik cetak maupun online untuk menjadi media yang ramah terhadap anak
Guna mensukseskan program kota layak anak tersebut, Kepala dinas DPAPMK Dr.Nessi Annisa Handari mengharapkan peran serta media baik cetak maupun online untuk menjadi media yang ramah terhadap anak dengan tetap melindungi privasi anak baik yang menjadi pelaku maupun korban tindak pidana. Hal tersebut di sampaikan dihadapan awak media ini diruang kerjanya, Rabu (23/01).
“Misalkan ada anak yang menjadi korban kekerasan seksual, Kami berharap media tidak memberitahu identitas anak secara lengkap atau tidak memasang foto sang anak secara utuh, di blurlah setidaknya,” kata Nessi yang juga didampingi Kabid ibu Yulia dan Kasie DPAPMK . Nessi juga mengharapkan agar dalam pemberitaan yang dimuat media tidak terlalu mengekspose anak baik yang menjadi pelaku maupun yang menjadi korban tindak kekerasan atau pidana. Menurut Nessi, hal tersebut dimaksudkan agar anak tidak terdampak beban psikologis yang berpotensi berpengaruh pada masa depan anak tersebut.
“Tugas DPAPMK saat anak menjadi pelaku atau korban kekerasan ialah mendampingi anak sehingga bisa pulih seperti sedia kala melalui lembaga yang Kami punya seperti Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A),” jelas Nessi. Di P2TP2A ada psikolog anak, dewasa, pengacara, hingga relawan yang siap menangani anak maupun perempuan, “Disinilah Kami menganggap perlunya sinergitas yang kuat dengan media, kami membutuhkan dukungan dari media yang mampu berkomitmen sebagai media ramah anak dalam berperan serta menyukseskan program Kota Layak Anak tersebut,” Tutup Nessi.(Rahmat LDN/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *