Depok City Operation Room Sebagai Pusat Kendali Kota Depok

Loading

LiterasiDepokNews.Com
DEPOK, Balaikota – Hadirnya Depok City Operation Room (DeCOR) sejalan dengan misi Pemkot Depok untuk menyelenggarakan pelayanan publik yang profesional dan transparan. “Ini memang mimpi kami dengan didukung oleh para anggota tim Smart City yang luar biasa hingga akhirnya bisa terwujud. Ini bukan akhir tapi justru awalan untuk mempersembahkan pelayanan yang terbaik untuk warga Depok,” ujar Walikota Kota Depok KH. Dr. Mohammad Idris MA dalam acara peresmian DeCOR di Balai Kota Depok, Lantai 5, Rabu (23/01) pagi. “Substansinya adalah untuk kelancaran, kemudahan, dan ketepatan komunikasi. Ini yang sangat penting dan kita pahami bersama. Sehingga tidak hanya pihak yang melayani publik, tapi juga dari pihak yang dilayani juga harus kita cerdaskan,” jelas M. Idris.
Tampak Walikota Depok M Idris di dampingi bunda Eli bersama Kasdim 0508 Depok dan perwakilan Polres Depok meninjau perlengkapan ruangan kendali utama DeCor
Sementara Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Depok Sidik Mulyono mengungkapkan tujuan adanya operation room sebagai kendali terpadu dan terintegrasi untuk mengendalikan, memantau, dan menerima data berbasis teknologi. “Sasarannya adalah menyempurnakan pelayanan publik, baik itu keluar dan mempermudah pelayanan publik ke dalam. Juga sebagai pusat kendali Kota Depok, yaitu dengan cara mengakses data yang telah terhubung dengan berbagai pihak terkait, serta memonitoring keadaam kota Depok disuatu ruang besar dengan menggunakan monitor layar besar dan lebar, yang dilengkapi dengan rekaman cctv yang ditempatkan di sudut-sudut kota Depok,” ujar Sidik. Sidik Mulyono menjelaskan, dalam rangka untuk mempermudah pelayanan masyarakat, yakni manajemen pengambilan keputusan dengan cepat terkait pengusutan kecelakaan lalu lintas maupun tindak kriminal, dan lain sebagainya. Juga dalam rangka rencana aksi untuk perbaikan dan pemulihan, serta menanggapi kritik dan saran yang telas diaspirasikan masyarakat setiap harinya. “Adapun untuk penganggaran pembangunan DeCOR menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2018 pada kegiatan pembangunan infrakstruktur jaringan.”
Pembangunan DeCOR dilakukan melalui dua (2) tahapan, yaitu pada tahap pertama difokuskan kepada pemenuhan infrakstruktur standar seperti ruang tunggu, penerima tamu, loker, rapat, kendali, dan istirahat. Untuk perangkat teknologi sudah tersedia antara lain room display, berbagai perangkat visio operator server, perangkat audio video termasuk ups, perangkat jaringan dan pemasangan cctv dibeberapa titik yang ada disekitar lokasi kantor pemerintahan kota Depok. Untuk pembangunan tahap Kedua, ini akan difokuskan kepada peningkatan perangkat teknologi yang aka digunakan. Tersedianya perangkat monitor diruang kerja walikota dan wakil wali kota Depok dan beberapa ruang lainnya sebagai penunjang berfungsi layanan agar lebih baik lagi. Demikian Sidik menjelaskan. Lebih lanjut Sidik memaparkan, di dalam DeCOR ini terdapat tiga ruangan utama, yaitu:
1. Ruang Kendali, yang merupakan yang digunakan bersama untuk memantau seluruh data yang berasal dari server penyimpanan UPD. Jugs laporan masyarakat, serta data-data cctv yang tersebar dibeberapa titik, termasuk juga cctv yang dipasang oleh Dishub. Ruang kendali ini terdiri dari 12 personal komputer yang terhubung ke layar monitor  besar. Keduabelas layar monitor ini berfungsi untuk menampilkan data, juga terdapat satu unit mic wireless, satu unit komputer, dan dua buah kursi untuk pimpinan. 2. Ruang Rapat, yang berada di tengah ruang kendali berfungsi untuk memudahkan pimpinan ketika melakukan rapat untuk pengambilan keputusan yang didasarkan pada data dan informasi yang langsung ditampilkan pada layar monitor. 3. Ruang Server dan Daya, itu berada di layar monitor besar berfungsi sebagai pusat penyimpanan data, pengendali daya, dan pengatur suhu udara, dan petugas network center (NOC). Sebagian petugas NOC masih berada di lantai tujuh, berangsur-angsur akan dipindahkan ke ruang DeCOR. Kemudian terkait sumber daya manusia (SDM), Sidik menjelaskan, dalam rangka menjalankan fungsinya saai ini, DeCOR dijalankan oleh 12 operator, yaitu:
1. Empat orang operator 112 (panggilan darurat yang berasal dari Dinas Informatika), menjalankan fungsi untuk menerima panggilan kegawatdaruratan, meliputi kebakaran, kerusuhan, kecelakaan, bencana alam maupun gangguan keamanan lainnya.
2. Satu orang operator berasal dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, menjalankan fungsi untuk melakukan koordinasi dengan petugas lapangan ketika terjadi kebakaran ataupun kebutuhan penyelamatan.
3. Satu orang operator berasal dari Satuan Polisi Pamong Praja, bertugas menjalankan fungsi memonitor cctv dan menjaga ketertiban dan keamanan.
4. Satu orang operator berasal dari Dinas Perhubungan, menjalankan fungsi melakukan monitoring keadaan lalu lintas. Fungsinya hanya sebagai “viewer” saja. Untuk pengendaliannya tetap di Dinas Perhubungan di Cilodong.
5. Satu orang operator berasal dari Dinas Komunikasi Informatika, berfungsi mengolah data dan komunikasi yang akan ditampilkan ke layar monitor besar.
6. Dua orang operator dari 119 (Dinas Kesehatan), menjalankan fungsi untuk mempermudah dalam penanganan kasus atau keadaan gawat darurat yang membutuhkan penanganan medis dengan cepat dan segera.
7. Dua orang operator Call Cente yang berasal dari Dinas Komunikasi Informatika, menjalankan fungsi menerima setiap laporan dan pengaduan yang berasal dari masyarakat untuk selanjutnya disampaikan kepada instansi terkait. “Rencana pengembangan DeCOR mengacu kepada kajian pembangunan Control Room pada tahun 2017. Dimana tahap II diharapkan seluruh pelayanan berbasis teknologi informasi yang berada pada masing- masing operator dapat terintegrasi jadi satu. Sehingga memudahkan dalam pengolahan data dan info sebagai dasar dalam pengambilan keputusan,” ujar Sidik.(Dhani/RahmatLDN).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *