Wira Haryanti SH., M.Si
LiterasiDepokNews.com
Pemilihan secara langsung serentak di tahun 2018 ini diikuti oleh hampir seluruh daerah Indonesia satu suara satu orang, yang merupakan agenda politik nasional, termasuk daerah jargon yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara dan Sumatera Selatan serta Sulawesi Selatan sejumlah 171 daerah terdiri 17 daerah provinsi serta 115 daerah kabupaten dan 39 daerah kota, dilaksanakan semua berkiblat menuju persiapan pilpres 2019.
Melirik Pilkada serentak tahun 2017 yang dilaksanakan pada 101 daerah, dan tahun 2018 ini dilaksanakan pada 171 daerah provinsi/kabupaten/kota di Indonesia.
Sisi lain melihat perserta pemilu antusias masyarakat ingin mengikuti pilkada ini yang diterapkan pada hari pencoblosan yang mana hari kerja di liburkan guna menggunakan hak politik masyarakat dipilih dan memilih pasangan calon di daerahnya masing-masing.
Pemahaman dan prosedur tentang pemilu kepada peserta pemilu mulai dari tim sukses, tim kampanye sampai kepada saksi perlu ditingkatkan melalui diklat yang tentunya diselenggarakan oleh KPU. Kemudian kerja saksi harus dibuat seefektif mungkin mulai dr tingkat KPPS hingga KPU serta pengawas pemilu dr panwaslu juga bekerja dengan sepenuh raga guna mensukseskan perhelatan demokrasi ini, disamping ranah lain setelah hasil tercatat melalui hasil data sementara maupun hasil data valid yang sudah melalui proses rapat dalam keputusan kemenangan pasangan calon.
Reward tertinggi bagi masyarakat yang sudah melaksanakan hak pilih mereka dengan turut berpartisipasi dengan penuh kesadaran untuk menggunakan hak pilihnya, oleh karena itu hal-hal yang menyebabkan masyarakat tidak menggunakan hak pilihnya aadalah karena kesalahan administrasi/sistem yang ada, misalnya namanya tidak terdaftar pada DPT, tidak mendapatkan undangan dari KPPS atau hal lain misalnya karena masyarakat menilai calon atau kandidat yang akan dipilih tidak kapabel. Oleh karena itu masih harus seletif dan fokus dicekricek secara berulang data pemilih sebelum di terbitkan ke DPS dan DPT sehingga data sesuai dengan sistem data sensus yang sebagimana mestinya.
Tahapan pilkada 2018 diawali dengan tahapan persiapan sejak september 2017 melalui perencanaan program hingga pemilihan panitia pemilihan kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan kelompok Penyelenggaraan Pemungutan Suara (KPPS).
Implikasi yang sempat dikhawatirkan sebelum terselenggaranya pilkada ini sempat berhembus tetapi nyata nya hari ini pilkada serentak berlangsung dengan damai serta aman hembusan isu itu terbantahkan tak tentu arah dikarenakan masyarakat Indonesia begitu memegang tinggi nilai-nilai demokrasi kebangsaaan yang plural dan majemuk hidup rukun dalam semua perbedaan agama, ras dan golongan.
Tidak ada teror ataupun keberpihakan aparat terhadap kaum mayoritas maupun sebalik nya semua berjalan dengan sangat damai, adem dan aman. Apresiasi kepada seluruh perangkat institusi penyelenggara pilkada yang telah bertugas secara profesional sehingga kesuksesan pilkada serentak menjadi bukti bahwa masyarakat indonesia semakin baik dalam berdemokrasi.
Pemilu merupakan proses demokrasi yang dilakukkan oleh rakyat pada suatu negara guna memilih wakil rakyat yang akan melaksanakan amanah yang diemban guna mewujudkan negara lebih baik bagi rakyat nya, sehingga wakil rakyat yang dipilih oleh rakyat ditempatkan pada lembaga legislatif (parlemen) serta eksekutif (pemerintahan) agar semua yang diharapkan oleh rakyat kepada para wakil rakyat terwujud sesuai dengan keinginan rakyat dan negara.
Sekiranya sederhana menyoal kinerja penyelenggara pemilu yang sehari dalam perhelatannya pun kita perlu apresiasi yang luar biasa jauh sebelum pilkada serentak dilaksanakan, karena semua dilakukkan dengan sesuai rangkaian proses pedoman aturan dan agenda politik yang telah disepakati bersama, bravo untuk relawan penyelenggara pemilu!!
Penulis : Wira Haryanti SH., M.Si.
(Akademisi)