FORUM RENJA DKLH, Walikota Depok : Terkait masalah Nambo masih menunggu Rekonfirmasi

Loading

LiterasiDepokNews

DEPOK, Cimanggis, – Bapak Walikota Depok KH Idris Abdul Somad membuka Forum perangkat kerja DLHK yang di adakan di wisma hijau mekar sari-cimanggis, Selasa (13/2/2018).

Hadir dalam kegiatan tersebut dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Depok, Indeks Pembangunan Manusia Kota Depok dan instasi pemerintahan lainnya.

Dalam pembukaan nya Walikota Depok bapak KH. Idris Abdul Somad memberikan arahan kepada semua undangan yang hadir di kegiatan tersebut.
“Forum OPD (Organisasi Perangkat Daerah) saat ini Rencana Kerja (RENJA ) Perangkat Daerah (PD) dan Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan Kota Depok adalah suatu forum tahapan untuk kita menentukan untuk nanti rencana kerja pembangunan daerah yang di mulai melalui musrenbang tingkat kelurahan dan tingkat kecamatan, paparnya.

 

Rencana Pemabangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) mempunyai 3 keunggulan yaitu kebersihan, kesehatan dan ketahanan keluarga. Program Unggulan pemerintah kota depok ada 7 point di antaranya infrastruktur publik dan penataan kota yang nyaman dan ramah, meningkatkan daya saing ekonomi, meningkatkan sektor serta perkembangan UMKM dan juga meningkatkan kualitas hidup dengan dinas terkait.
Di dalam program pemerintahan yang unggul, nyaman dan religius harus di satukan dalam satu kesatuan tidak bisa di pisahkan dan jangan di pisahkan programnya.” tegas pak Walikota.

“Terkait masalah Nambo kita masih menunggu rekonfirmasi, untuk mendapat jatah 200 ton perhari dan sudah kita anggarkan, mudah mudahan terealisasi. Untuk waktunya kita tidak bisa menentukan karena kendalanya di operasional/kontraktor, kalau dari sisi persiapan dari kami sudah siap.
TPA cipayung yang saat ini Overload sudah kita tangani, rencana kerja sama dengan jepang hanya recyle karena kita bisa tangani dan lebih efektif serta lebih menguntungkan untuk kerja sama kemitraan itu masyarakat dengan bank sampah.

 

Di tambahkan pak Wali,”Terkait Ruang Terbuka Hijau (RTH) saat ini gugat menggugat, dalam alam demokrasi itu biasa dan memang harus ada tempat untuk penyampaian aspirasi masyarakat, kita tidak bisa menghalang halanginya. Harapaan saya sebagai kepala daerah memang sedang membangun murni untuk kepentingan masyarakat dan tulus kita lakukan ini. Kalau bisa apapun yang di sampaikan sifat nya rasional, sampaikan ke kita dulu apa permasalahannya. Permasalahan yang saya baca di medsos itu ketidak adilan atas ruang terbuka hijau, ungkap Pak Kiyai.

“Kita ada rencana membuka alun alun di sawangan tetapi itu tidak mungkin karena sawangan sangat macet, yang akhirnya nanti pengunjung tersebut memutar balikan arah dan tidak jadi ke alun alun.Kebijakan kita membuka alun alun itu di tengah tengah kota yang memang relatif dan bisa terjangkau. Untuk tahap pemenuhan RTH publik sudah 10% masih tinggal 10% lagi dari target 20%. Dan keikut sertaan masyarakat sudah kita libatkan dalam sayembara dan lomba design.” tutup walikota depok ini yang biasa disapa akrab pak kiyai. (Ary Jr/RhmtLDN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *