Gambar ilustrasi oleh Media Lnews.co
Bengkulu ,LDN- Menyikapi penolakan yang dilakukan oleh salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa kontraktor, terhadap beberapa media nasional perwakilan Bengkulu, terkait kerjasama (MoU) Tahun 2018 ini, Sekretaris, Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Wartawan Republik Indonesia (DPC PWRI) Kota Bengkulu, Muhammad Martanus, menyayangkan sikap penolakan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Pasalnya, penolakan yang dilakukan tidak berdasar, dan disinyalir adanya intervensi sekelompok oknum penggiat media nakal.
“Menolak itu memang hak pribadi mereka, tapi setidaknya, selaku mitra kerja, atau perusahaan kontraktor, bisa memberikan alasan yang jelas terkait penolakan tersebut,” ungkap Martanus.
Menurut informasi dari beberapa rekan media yang mengaku ditolak kerjasamanya mengatakan, diperusahaan tersebut, sudah memiliki daftar nama media yang diterima kerjasamanya di Tahun 2018 ini.
“Media yang bekerjasama di perusahaan tersebut sudah ada daftar namanya, baik cetak maupun online, semua media lokal Bengkulu. Jadi bagi yang tidak ada di daftar tersebut, tidak bisa bekerjasama. Hal ini yang menjadi tanda tanya kita,” jelasnya.
Kecurigaan terkait adanya intervensi sekolompok oknum menguat, dari pengakuan wartawan SKU Pali Ekspress Bengkulu, Indra Syahputra, yang mengaku kaget saat itu lantaran security perusahaan menyampaikan bahwa SKU Pali Ekspress juga ditolak kerjasamanya, padahal hingga sejauh ini Indra mengaku belum melayangkan surat maupun proposal permohonan kerjasama diperusahaan tersebut.
Sayangnya, hingga berita ini dituliskan, pimpinan perusahaan belum berhasil dikonfirmasi, baik secara langsung maupun via telepon. Namun PWRI Kota Bengkulu, akan berupaya memfasilitasi kejadian ini hingga mendapatkan solusi. (**/red).