SUBDIT URAIS Dan BIMSAR DIRJEN BIMAS ISLAM Gelar Diskusi Pemetaan Aliran dan Gerakan Ke Agamaan yang Bermasalah Di Indonesia

Loading

Dr. A Juraidi MA bersama Hajah Tuti diacara Diskusi, Rabu (13/12).

 

 

JAKARTA , LDN – Sedikit nya ada 167 aliran paham ke agamaan yang terdeteksi di seluruh Indonesia, bahkan mungkin jumlah tersebut bisa lebih banyak lagi, hal ini bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah khususnya Subdit Departemen Agama Islam Kementerian Agama RI saja, akan tetapi menjadi tanggung jawab kita semua juga umat Islam itu sendiri.

Seperti yang yang di paparkan Plt Direktur Urusan Agama Islam (Urais ) dan Bimbingan Masyarakat ( Bimsar ) Kementrian Agama Republik Indonesia Dr . A. Juraidi.MA pada gelaran kegitan Diskusi pemetaan Aliran dan Gerakan Ke Agamaan yang bermasalah di Indonesia , Rabu 13/12/2017 di take’s Mansion dan Hotel Jakarta.

 

Dalam kesempatan nya Plt Direktur Urais dan Bimsar Dr . A. Juraidi.MA memaparkan,” Sebelumnya Urais meliputi bidang kepenghuluan, pemberdayaan KUA pembinaan keluarga sakinah dan lainnya, saat ini Mengalami perubahan setelah terbit Peraturan baru berdasarkan peraturan No 42 thn 2016 tentang peraturan Urais dan Binsar agama Islam yang kemudian pindah ke Direktorat baru bina KUA, Direktorat bina keluarga sakinah masuk pada produk baru , produk halal pun di pindahkan bidangnya, dimana terjadi Restrukstrur baru sesuai kebutuhan akibat dari banyaknya literasi yang tidak sesuai dengan agama Islam, papar Dr A Juraidi.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, “Menyikapi tuntutan masyarakat maka Urais dan Binsar ini di bentuk, Misi nya adalah menuju masyarakat yang taat beragama sejahtera lahir Batin, hal tersebut menjadi Impian semua umat Islam juga impian kami khusus nya subdit Urais dan Bimsar, Ungkap Juraidi MA.

 

Untuk mencapai Misi tersebut dalam hal ini pemerintah melalui Subdit Urais dan Bimsar Direktorat Jendral Bimas Islam Kementerian Agama RI memfasilitasi dengan tiga hal yaitu dengan Bimbingan keagamaan, Pelayanan keagamaan , Pemberdayaan juga potensi konseling.

“Contoh kasus; di dalam menentukan awal bulan Komariah hal ini menjadi Isyu klasik tapi aktual , yang senantiasa terjadi”, Di tambah dengan berkembangnya informasi, juga akurasi data masjid mushola yang belum akurat, bersumber dari aplikasi Simas ada 290 ribu Masjid , yang sebenarnya pada Per tahun 2004 sudah 700 ribu Masjid, tutup Dr. Juraidi MA.

 

Hadir dalam Acara tersebut Moderator Hajah Tuti Bidang Subdit Kementerian  Agama RI, para pesertan utusan dari Media LiterasiDepokNews, PB NU online, Organisasi Lakpersalam PBNU , Muhammadiyah, Persis, Indonesia Muslim Krisis Center, DKM masjid Se-Jabodeptabek serta penyelenggara syariah seluruh DKI Jakarta, Juga para tokoh agama dan pimpinan lembaga organisasi lainnya. Kegiatan Diskusi tersebut berlangsung selama 2 hari.(Rahmat Budianto).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *