Dr. Masdar Limbong : Sosok Kepemimpinan Anies Baswedan, Sudah Saatnya Muncul di SUMUT

Loading

Dr. Masdar Limbong : Sosok Kepemimpinan Anies Baswedan, Sudah Saatnya Muncul di SUMUT
Dr. Masdar Limbong (kiri), menyampaikan materi pada pelatihan jurnalistik angkatan IV, di kantor DPD PWRI Sumut. (inovasi.web.id,).

MEDAN, LDN – Sumatera Utara, saat ini, juga pada masa-masa yang akan datang, perlu sosok pemimpin yang tegas, visioner, dan berani menegakkan aturan, untuk terciptanya tata kelola pemerintahan yang bersih, berwibawa dan akuntabel.

Saat ini, sosok tersebut terlihat pada diri Anies Baswedan. Meski baru dilantik sebagai gubernur DKI, namun Anies sudah membuat kebijakan tegas, untuk tegaknya suatu peraturan, dengan menghentikan mega proyek reklamasi yang menelan dana ratusan triliun rupiah, serta menutup hotel dan griya pijat Alexis di Pademangan, Jakarta Utara.

“ Itu suatu contoh, betapa seorang Pemimpin harus memiliki ketegasan dalam bersikap. Sumatera Utara sudah saatnya muncul sosok pemimpin seperti Anies Baswedan,” tutur Dr. Masdar Limbong, M.Pd, di sela-sela memberi materi diklat Jurnalis, angkatan IV, di kantor DPD PWRI Sumatera Utara, Jumat, 03/11/2017.

 

Menurut Ketua DPD PWRI Sumatera Utara tersebut, ketika dihubungi via telepon seluler mengemukakan, komitmen seorang pemimpin dalam menjaga nilai-nilai etika, adat dan budaya di masyarakat, serta memiliki keberpihakan terhadap rakyat kecil, harus dikedepankan, daripada beretorika untuk suatu hal yang tidak esensial dan bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat.

“ Bukti komitmen Anies Baswedan dalam menjaga nilai dan etika, mampu mendengar suara hati rakyat telah ditunjukkan melalui penutupan Alexis dan mengentikan mega proyek reklamasi. Meski akibat kebijakan tersebut dirinya harus berhadapan dengan kekuatan besar, namun Anies tidak bergeming. Aturan ya tetap aturan, harus ditegakkan. Sebagai sosok pemimpin yang memiliki latar belakang akademisi, ia bisa memposisikan dirinya, menjadi seorang Kepala Daerah, yang bisa dijadikan rujukan nilai,” terang Masdar.

 

Menurut Masdar, yang juga Ketua APTAIS Sumatera Utara ini, pendekatan dari aspek etika akademik, terbukti lebih nenyentuh dan masuk kehati masyarakat. Bukan karena besarnya suara, bukan karena tingginya jabatan, dan bukan karena kekayaan, tetapi pendekatan komunikasi yang santun dan kepribadian seorang pemimpin lebih masuk kehati masyarakat.

“ Ini telah terbukti dari dua orang tokoh pemimpin di republik ini, sebut saja Presiden Joko Widodo dan  Anis Baswedan. Anis Baswedan berhasil menjadi Gubernur DKI karena dari segi kemampuan komunikasi yang santun, dan latar belakang etika akademik yang beliau sandang, sehingga visi, misi dan program-program yang beliau sampaikan diterima dan masuk ke hati warga DKI,” jelas Masdar.

Di era kepemimpinan baru di Sumatera Utara yang akan datang, lanjutnya, gubernur Sumatera Utara, saatnya berlatar belakang akademisi sejati, seperti sosok Anis Baswedan.

Lebih lanjut, Masdar mengatakan, Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi terbesar di Indonesia dan terbesar di Pulau Sumatera, yang kaya dengan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia.

Sudah saatnya bangkit dan meraih kembali kejayaannya, dimana dahulu  disegani dan diperhitungkan.

“ Sosok pemimpin yang berlatar belakang akademisi harus muncul di Sumatera Utara,” tegas Masdar Limbong, yang sudah 24 tahun berkiprah di dunia akademisi, dan saat ini mengelola sejumlah perguruan tinggi di Sumatera Utara.

Ia berharap, pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara 2018 mendatang, seluruh warga Sumatera Utara harus sama-sama berjuang untuk memenangkan calon yang benar-benar bersih tidak terindikasi korupsi, tidak arogan dan melukai hati warga Sumatera Utara, serta mampu mendengar jerit pilu rakyat Sumatera Utara.

( red )**

 

Referensi berita Inovasi.web.id

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *