FOKUS  

*Sistem Satu Arah (SSA): Nusantara – Dewi Sartika, mulai diberlakukan*

Separator fiberglass terpasang dijalan Nusantara raya sebagai sarana Sistrm Satu Arah.(Foto; Gatot Literasi).

Literasidepoknews.com

Sabtu, 29 Juli 2017

Demi mengurai kemacetan yang mulai dirasakan masyarakat Kota Depok, terutama bagi pengguna kendaraaan bermotor, Dinas Perhubungan Kota Depok bersama dengan satlantas Polres Depok  menerapkan Sistem Satu Arah (SSA) untuk ruas jalan Nusantara – Dewi Sartika.
Hari ini, sabtu 29 Juli 2017 adalah awal mulai diterapkannya Sistem Satu Arah (SSA) untuk ruas jalan Nusantara – Dewi Sartika.
Awak LDN yang memantau dilapangan, memang terlihat kesibukan sejak sabtu dini hari. Tampak petugas dari bagian Operasional DLLAJ tengah mempersiapkan Fiberglass Road Barriers atau Separator Jalan Fiberglass di jalan Nusantara Raya.

Penerapan SSA ini diharapkan dapat mengurai kemacetan di ruas jalan Nusantara Raya – Dewi Sartika, demikian harapan yang di sampaikan oleh Arman salah seorang petugas operasional DLLAJ yang ditemui awak LDN.
Saat ditanyai keberadaan kepala Dinas Perhubungan dan jajaran pejabat Dishub lainnya, dirinya mengatakan, bahwa semua pejabat, dari kepala Dinas perhubungan dan lainnya sejak pagi sudah keliling memantau titik yang menjadi rawan kemacetan.
“bapak kepala dinas dan pejabat lainnya sejak ba’da subuh sudah standby dan saat ini tengah keliling memantau titik rawan kemacetan, jadi turun semua pa,  ini kan kerjaan dishub dan polres depok, jadi semua ada pa.. “papar Arman sungguh sungguh.

             Sketsa gambar SSA.

Penggunaan Fiberglass Road Barriers atau separator jalan fiberglass merujuk pada UU RI No. 13 tahun 1980 tentang jalan yang diperbaharui melalui UU RI No. 14 tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Adapun petunjuk pelaksanaannya merujuk pada Peraturan Pemerintah No. 43 tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan.

Sementara ditempat yang sama disekitar perempatan PLN, salah seorang warga masyarakat yang tengah mengendarai motor mengatakan bahwa semestinya dari dulu program ini dijalankan, kalau baru sekarang terkesan penerapan SSA ini karena mengakomidir kepentingan transmart.
“program SSA ini patut diacungkan jempol tapi mestinya dari dulu, kalau saat ini terkesan seperti mengakomodir kepentingan transmart yang di pasar lama itu, jadi SSA ini bukan buat kepentingan masyarakat tetapi lebih demi kepentingan pemilik modal, coba dari dulu sebelum ada transmart.. ” kata Joko.
Dirinya juga menghimbau agar SSA ini jangan hanya seumur jagung, kita lihat saja nanti kelanjutan dari program SSA ini.

Dalam pantauan LDN petugas operasional DLLAJ juga tampak bersemangat membagikan selebaran fotocopyan tentang denah route Sistem Satu Arah (SSA) jalan Nusantara – jalan Dewi Sartika kepada para pengguna kendaraan bermotor dan pejalan kaki yang berada di sekitar perempatan PLN.
Sampai berita ini di tulis, awak LDN tidak melihat kehadiran Kepala Dinas Perhubungan dan jajarannya, mungkin masih berkeliling.(Gatot Literasi).

Editor ; Rahmat Budianto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *