Wakil Walikota Pradi Supriatna saat menutup lokakarya,(fto; Literasi).
Literasidepoknews.com
DEPOK, Balaikota
“Pengembangan PDAM dalam rangka menuju pemenuhan akses Air Minum yang Berkelanjutan”..
PDAM Tirta Asasta Kota Depok menggelar Lokakarya Rencana Bisnis PDAM Tirta Asasta Depok Tahun 2017 – 2021 dalam rangka pemenuhan akses air minum yang berkelanjutan.di Balaikota Depok. Acara dibuka Walikota Depok,Senin (24/7)
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Depok, PDAM Tirta Asasta menargetkan 35 persen pelanggan hingga 2021. Untuk mencapai target tersebut PDAM membutuhkan dana sebesar Rp.1.7 triliun.
Diketahui, saat ini baru 16 persen dari 2.1 juta jiwa penduduk Depok yang mengakses air bersih PDAM Depok. Selebihnya masih menggunakan air tanah.
Walikota Depok Mohammad Idris mengatakan pemkot telah mengucurkan dana sebesar Rp.499 miliar ke PDAM Depok dalam bentuk penyertaan modal yang dicairkan secara bertahap. Melalui Lokakarya ini diharapkan PDAM mendapatkan sumber pendanaan lain untuk memenuhi kebutuhan dana sebesar Rp.1.7 triliun.
“Tahun lalu PDAM mendapatkan bantuan DAK dari Penerintah Pusat dan dari Pemerintah Propinsi Jabar. Usai paparan rencana bisnis PDAM dalan lokakarya ini diharapkan bantuannya lebih meningkat lagi. Sebab penggunaan air tanah bisa menyebabkan kekeringan di Depok jika tidak segera dialihkan ke air PDAM,” kata Idris usai membuka Lokakarya tersebut.
Direktur PDAM Tirta Asasta Depok, Olik Abdul Holik memaparkan, kegiatan penggalangan bantuan dana pembangunan infrastruktur PDAM ini guna mendukung capaian dan target akses aman air minum dan sanitasi 100% sesuai RPJMN 2015 -2019.

Direktur PDAM Tirta Asasta Depok, Olik Abdul Holik saat memaparkan Rencana Bisnis PDAM Tirta Asasta Depok Tahun 2017 – 2021 di Balaikota Depok, Senin (24/7)
“Selain untuk pengajuan dana, tujuan kegiatan ini adalah juga sebagai pedoman pelaksanaan dalam mengelola usaha PDAM dan sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan stakeholder baik itu pemilik, pelanggan, masyarakat maupun karyawan perusahaan” terang Olik
Saat ini, tambah Olik, PDAM Depok memiliki 5 instalasi pengolahan air (IPA) dengan kapasitas 1095 liter per detik. Target pada tahun 2021 yakni kapasitas produksi mencapai 2.285 liter per detik dengan jumlah pelanggan sebanyak 100.100 sambungan langganan atau 30,10 %.
Permasalahan umum PDAM saat ini, Olik menyebut yakni cakupan pelayanan masih rendah, kehilangan air masih tinggi, keterbatasan sumber air baku untuk air minum, biaya investasi yang diperlukan untuk peningkatan pelayanan masih sangat besar dan kemampuan keuangan sangat terbatas.
“Kebutuhan pendanaan investasi dalam rencana bisnis PDAM sebesar Rp.1.7 triliun dengan skema pendanaan direncanakan terdiri dari, APBN Cipta Karya Rp.598 miliar, APBN SDA Rp.121 miliar, APBD Provinsi Jawa Barat Rp.246 miliar, APBD Kota Depok Rp.542 miliar, dan internal PDAM Rp.276 miliar,” jelas Olik saat memaparkan rencana bisnis PDAM Depok 2017-2021 pada Lokakarya tersebut.
Hadir dalam acara itu Direktur Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dirjen Cipta Karya PUPR Muhammar Sundoro, Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane Ditjen SDA PUPR Anggia, Perwakilan Sakker PKPAM Jabar Harry wuryanto, Ketua DPRD Kota Depok Hendrik Tangke Allo, Direktur Umum PDAM Depok Sulaeman, Direktur Operasional PDAM Depok Supendi, Direktur pemasaran PDAM Sudirman dan segenap jajaran PDAM Depok.
Lokakarya ditutup oleh Wakil Walikota Depok Pradi Supriyatna.
“Pemkot mengapresiasi langkah PDAM Tirta Asasta. Apa yang sudah direncanakan dapat dilaksanakan” harap Pradi. ***